11.25.2009

Bukti adanya manipulasi data pemanasan global di bongkar hacker

Pemanasan Global yang ramai dibicarakan pada akhir-akhir ini ternyata memberikan kekecewaan. Data-data pemanasan global yang kita ketahui dan di terima oleh dunia ternyata dimanifulasi sebagian pihak. Bukti bahwa ada manifulasi pada data pemanasan global adalah dengan terbongkarnya kumpulan email dari server Climate Research unit (CRU) di University of East Anglia (UAE) di Inggris oleh seorang hacker yang besar datanya 160 megabytes. Email-email itu berisi percakapan yang terjadi antara para peneliti utama di tempat itu sejak tahun 1997 hingga sekarang, dan sepertinya, email itu menunjukkan adanya manipulasi pada data pemanasan global.

Sangat menarik. Sebelumnya kita memiliki seorang hacker bernama Gary McKinnon yang membobol jaringan komputer milik NASA, Departemen Pertahanan dan Militer Amerika hanya untuk mencari informasi rahasia mengenai ufo. Sekarang kita memiliki Hacker Anonymous yang terjun langsung ke dalam perdebatan pemanasan global dengan cara membobol jaringan komputer organisasi peneliti pemanasan global terkemuka di dunia.

Seperti yang kita ketahui, kemajuan sains sangat tergantung pada data yang lengkap dan akurat, tidak terkecuali sains pemanasan global. Namun dalam beberapa hari ini, dunia dikejutkan oleh pengungkapan adanya praktek ngawur yang dilakukan oleh para peneliti pemanasan global, tentu saja yang saya maksud adalah peneliti pro Al Gore.

Andrew Bolt, seorang penulis bahkan mengatakan bahwa skandal ini bisa menjadi skandal terbesar dalam sejarah sains modern.

Belum lama ini kita disodorkan berita menakutkan bahwa es di kutub akan mencair total dalam 20 tahun. Lalu tidak lama setelah itu, IPCC (Badan PBB mengenai perubahan iklim) melalui ketuanya, Dr RK Pachauri merilis pernyataan bahwa es di Himalaya akan mencair total pada tahun 2035. Bahkan menurutnya, mencairnya es tersebut bisa lebih cepat jika "kita tidak melakukan sesuatu".

Sepertinya menjelang konferensi iklim di Kopenhagen yang akan diadakan pada Desember nanti, para ilmuwan pro Al Gore menjadi lebih sering mengucapkan "ramalan" mengenai bencana masiv yang setara dengan adegan film "2012" yang baru saja anda tonton. Dengan kata lain, para ilmuwan ini telah menciptakan "ramalan kiamat 2012" yang baru.

Sedangkan para ilmuwan di bagian dunia lain, yang biasanya memiliki keterbatasan teknologi, hanya bisa menerima data mentah-mentah dari dunia barat. Ya, mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui bahwa data perubahan iklim yang kita ketahui (dan diberitakan oleh media-media) ternyata bukan berasal dari hasil penelitian yang kita lakukan sendiri. Sebagian besar data tersebut berasal dari sebuah tempat bernama Climate Research Unit (CRU) di University of East Anglia (UAE), Inggris. Organisasi ini juga menyuplai data untuk IPCC dan peneliti-peneliti pro Al Gore lainnya.


Nah, dalam perdebatan yang memanas antara ilmuwan pro dan kontra Al Gore inilah seorang hacker akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam arena. Email-email dari CRU yang dibobol tersebut dimuat di internet oleh seorang hacker yang menyebut dirinya "FOIA".

Dalam email tersebut, para peneliti yang memiliki ideologi sama ketahuan bersepakat untuk menutupi data pemanasan global yang tidak sesuai dengan klaim mereka. Email ini telah dikonfirmasi kepada CRU dan mereka mengakui kalau isi email yang muncul di media massa memang berasal dari server mereka.

Salah satu email yang berhasil diperoleh berasal dari percakapan antara Prof. Phil Jones, kepala dari CRU dan Prof. Michael E Mann dari pennsylvania State University. Kedua orang ini adalah pendukung utama Al Gore dalam soal pemanasan global.

Dalam salah satu percakapannya, Prof Jones mengusulkan kepada Prof. Mann untuk melakukan "trik" dengan mengubah data iklim di setiap seri untuk menyembunyikan adanya penurunan temperatur global.

"Saya baru saja menyelesaikan trik untuk menambahkan data baru di data yang sebenarnya dari setiap seri dalam 20 tahun terakhir dan dari tahun 1961 untuk menyembunyikan penurunan (temperatur)."

Setelah skandal ini terbongkar, Prof Mann menjelaskan kepada New York Times bahwa para ilmuwan biasa menggunakan kata "trik" untuk merujuk kepada cara terbaik menyelesaikan sebuah masalah dan tidak berarti sesuatu yang rahasia (???).

Dalam email yang lain, Prof Jones juga mengatakan bahwa ia lebih baik menghapus data-data yang tidak sesuai dengan klaim mereka daripada mengirim data tersebut ke peneliti lain. Prof Jones juga mendorong Prof Mann untuk melakukan hal yang sama.

Pada tahun 2009 ini, CRU mendapat banyak kritikan karena menolak untuk merilis data yang digunakan untuk membuat laporan sejarah temperatur permukaan bumi. Permintaan dari peneliti dan ilmuwan lainnya selalu ditolak dan dalam beberapa kasus, pembuat laporan itu mengakui kalau data original yang digunakan sudah hilang.

Email di atas sepertinya mengkonfirmasi semuanya.

Selain percakapan yang terjadi antara dua profesor tersebut, email lain yang berhasil dibobol adalah email yang berasal dari Tim Osborn, salah seorang profesor lainnya di CRU. Dalam emailnya, Prof Osborn mendiskusikan dengan rekannya mengenai cara memotong data untuk menyembunyikan tren penurunan suhu iklim global.

Lalu dalam email lainnya, Prof Mann meminta Prof Osborn agar tidak memforward data yang dikirimnya ke orang lain karena data itu mengkonfirmasi teori para peneliti global warming anti Al Gore.

Bukan itu saja, salah satu email juga berisi komentar mengenai kematian John L Daly, seorang peneliti penentang Al Gore. Komentar itu berbunyi,"Dalam cara yang aneh, sebenarnya berita ini adalah berita yang menggembirakan."

Dengan adanya perkembangan terbaru ini, Senator James Inhoffe yang terkenal anti pemanasan global versi Al Gore juga telah menuntut kongres Amerika untuk menyelidiki Pennsylvania State University dan beberapa universitas lain yang diketahui terlibat dalam pemalsuan data ini.

Sebelumnya, tidak lama setelah ramalan mengenai mencairnya es di Himalaya dirilis oleh IPCC, pemerintah India lewat kementerian lingkungan hidup telah merilis sebuah pernyataan yang menginginkan penelitian yang independen atas kondisi salju di Himalaya. Data yang digunakan pemerintah India saat ini adalah data yang berasal dari para peneliti barat.

Mengingat besarnya jumlah email yang berhasil dibobol, maka isi email tersebut akan diperiksa lebih lanjut oleh para peneliti lainnya untuk menemukan bukti kebohongan lainnya. Jika ditemukan bukti adanya konspirasi tingkat tinggi, maka kasus ini tentu saja benar-benar akan menjadi skandal sains terbesar di dunia.

Apakah salju Himalaya akan mencair total pada tahun 2035 ? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat tergantung kepada objektivitas penelitian terhadap salju Himalaya.

Mereka yang tidak berpengetahuan akan sangat gampang ditipu. Jadi pertanyaannya adalah kapan kita bisa memiliki pengetahuan dan teknologi sekaliber dunia sehingga kita bisa memutuskan untuk diri kita sendiri apakah dunia ini sedang memanas atau mendingin.

Bagi yang ingin tahu isi email-email tersebut silahkan download disini(61,9 MB)

...eh ia, ane dapat artikel ini dari sobat ini.

Bagikan

Jangan lewatkan

Bukti adanya manipulasi data pemanasan global di bongkar hacker
4 / 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

6 komentar

Tulis komentar
avatar
26 November 2009 pukul 07.13

:-O wah kalau memang benar email2 tersebut, maka selama ini kita udah di bohongin mentah2 :((
jadi selamat nih buat si hacker, dan mudah2an para saintis di dunia ini bisa memberikan informasi yang lebih akurat dan lebih bisa di percaya :X
sakam bos

Reply
avatar
29 November 2009 pukul 08.21

hmmm... ternyata banyak motif dan kepentingan berbagai pihak di balik manipulasi data dan opini yg berkembang di masyarakat sekarang yak? :-/ ;))

Reply
avatar
29 November 2009 pukul 21.23

wah... bagus nih untuk bagi-bagi di mading...
entar aku tulis...
sumber

Reply
avatar
29 November 2009 pukul 21.24

wah... bagus nih untuk bagi-bagi di mading...
entar aku tulis...
sumber http://jejakjari007.blogspot.com/

Reply
avatar
Anonim
1 Desember 2009 pukul 20.48

Bagus-bagus...
Dua jempol gw buat si Hacker!! :)

Reply
avatar
Anonim
9 April 2013 pukul 08.07

Nonetheless, there are some essential factors that need considering before making
any selection. For the LED light, there are mainly 3 kinds of white colors - warm
white, natural white and cool white. There's a color screen option which works the same way as the light bulb but has less of a harsh glare.

Also visit my page; LED Deckenleuchten

Reply

Berkomentarlah selagi sempet.Terimakasih.